– Rumah mode Italia Gucci meluncurkan program beasiswa untuk universitas senilai US$1,5 juta yang ditujukan untuk siswa yang secara ‘klasik merasa tak terwakili’ di industri fashion.
Program beasiswa tersebut akan berjalan selama empat tahun. Program ini diklaim merupakan upaya dari Gucci untuk meningkatkan pengetahuan soal keragaman budaya dan meningkatkan sensitivitas budaya dalam fashion setelah adanya keributan yang terjadi di awal tahun lalu.
Saat itu Gucci sempat jadi kontroversi atas sweater balaclava wol hitam yang membangkitkan citra rasis tentang wajah hitam. Gucci segera menarik pakaian itu dari penjualan dan mengatakan insiden itu akan menjadi “momen pembelajaran yang kuat.”
Inisiatif Gucci Changemakers diumumkan pada Maret alu dengan tujuan untuk mendukung ‘perubahan industri dan untuk menumbuhkan persatuan melalui aksi masyarakat.”
Mengutip AP, beasiswa ini juga akan dipertimbangan untuk diberikan kepada orang dengan beragam etnis dan gender. Gucci mengatakan bahwa pertimbangan khusus akan diberikan kepada siswa perguruan tinggi atau sekolahan, orang yang tinggal di 12 kota di Amerika Utara yaitu Atlanta, Chicago, Detroit, Houston, Los Angeles, Miami, New Orleans, New York, Philadelphia, San Francisco, Toronto, dan Washington DC.
Beasiswa yang akan diberikan adalah senilai US$20 ribu per siswa untuk tahun akademik 2020-2021.
“Dengan program beasiswa kami bertujuan untuk menciptakan peluang dan visibilitas bagi orang yang merasa kurang terwakili,” kata pengacara dan penulis Yaseen Eldik, ketua Changemakers Council.
“Tujuan kami adalah untuk menghilangkan hambatan, terutama masalah keuangan dan membuat mode jadi lebih beragam dan inklusif.”
Gucci bekerja sama dengan 10 universitas, termasuk empat di Afrika dan tiga di Asia, pada program beasiswa yang bertujuan membantu kelompok “kurang terwakili” masuk ke mode. Penerima beasiswa sedang dipilih melalui kompetisi desain dan pemenang akan diumumkan akhir bulan ini.