-Kabar meninggalnya Afridza Munandar, pembalap motor muda Indonesia dalam kecelakaan di ajang balapan Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Sepang, Malaysia mengejutkan keluarga di Tanah Air.
Saat itu, keluarga Afridza di Tasikmalaya, Jawa Barat tengah berkumpul di rumah neneknya untuk nonton bareng aksi pembalap berusia 20 tahun itu melalui layar kaca. Namun, antusiasme keluarga menyaksikan kelihaian Afridza menunggangi kuda besi berujung duka.
“Saat balapan dimulai, seluruhnya langsung fokus menonton televisi. Tetapi belum sampai 3/4 putaran sudah ada bendera merah karena ada crash di tikungan, namun saat itu kan kamera masih fokus pada rombongan balapan,” kata Rally Topasandi (38), paman Afridza Minggu, 3 November 2019.
Setelah menelusuri informasi dari berbagai sumber di internet, diketahui balapan dihentikan karena Afridza kecelakaan.
ally Topasandi (38), paman Afridza menyebut bahwa sejak Sabtu 2 Oktober sore, seluruh keluarga dan kerabat berkumpul untuk nonton bareng di Perum Tamansari Indah, Kelurahan Kersamenek, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
“Saat balapan dimulai, seluruhnya langsung fokus menonton televisi. Tetapi belum sampai 3/4 putaran sudah ada bendera merah karena ada crash di tikungan, namun saat itu kan kamera masih fokus pada rombongan balapan,” ujarnya, Minggu (3/10/2019).
Saat itu, kata Rally, keluarga dan kerabat sempat khawatir dengan kondisi Afridza yang menjadi salah satu peserta balapan. Setelah menelusuri informasi dari berbagai sumber di internet, diketahui balapan dihentikan karena Afridza kecelakaan.
Keluarga ingin memastikan kembali informasi tentang kecelakaan Afridza dengan menelusuri cuplikan tayangan di kanal Youtube. Dalam satu tayangan, Rally hanya melihat mobil ambulans dan helikopter, sementara motor nomor 4 yang ditunggangi Afridza tidak tampak.
“Lalu kami menerima informasi bahwa Afridza menjadi korban kecelakaan dan dievakuasi menggunakan helikopter. Kami langsung berdoa namun terus mencari informasi bagaimana keadaannya terkini,” katanya.
Beberapa saat setelah itu, pihak keluarga menerima telepon dari manajemen tempat Afridza bernaung. Keluarga menerima kabar bahwa Afridza sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Namun tidak lama kemudian, keluarga kembali mendapat panggilan telepon dari manajemen menyampaikan bahwa Afridza telah meninggal dunia.
“Dari informasi yang kami terima, begitu Afridza sampai rumah sakit sudah meninggal dunia. Kita sempat tidak percaya sehingga mencoba mencari informasi lainnya. Kita buka situs MotoGP, ternyata di situs tersebut ada rilis yang menyatakan Afridza meninggal dunia,” ungkapnya.
“Dari situ kami percaya bahwa saudara kami Afridza meninggal dunia. Kami dari keluarga ikhlas dan ridho dengan kepergian Afridza,” tutupnya.