Baru-baru ini Anji menuliskan pengalaman yang ia alami terkait kondisi anak bungsunya yang diketahui berkebutuhan khusus. Dalam kicauannya pada Selasa (7/1/2020) mantan vokalis Drive ini menceritakan bahwa anak bungsunya menangis saat berada di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Mendapati kondisi anak menangis, salah satu petugas melihat dirinya dan sang anak dengan pandangan yang dirasanya menghakimi.
“Anak bungsu saya autism. Tadi di Bandara Ngurah Rai, dia nangis-nangis. Ada Petugas yang melihat dengan pandangan menghakimi, entah apa di pikirannya. Menyebalkan,” tulis Anji melalui akun Twitter @duniamanji.
Anak bungsu Anji dan Wina Natalia, yakni Sigra Umar Narada, diketahui didiagnosis sebagai anak Autism Spectrum Disorder (ASD). ASD adalah sebuah gangguan perkembangan saraf yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.
Kondisi itu diketahui Anji dan Wina saat Sigra berumur empat tahun. Mengetahui hal itu, Anji pun mengaku sedih. Kendati demikian, Anji terus berjuang demi sang buah hatinya.
Berikut perjuangan Anji demi Sigra, buah hatinya yang berkebutuhan khusus sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (8/1/2020).
1. Berharap Indonesia bisa menjadi negara inklusif yang ramah bagi orang berkebutuhan khusus
Melalui akun Twitternya itu, Anji juga menuliskan harapannya untuk Indonesia. Ia berharap Indonesia bisa menjadi negara inklusif yang ramah dan nyaman bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus.
“Indonesia harus jadi Negara Inklusif, agar anak-anak dan orang-orang istimewa tidak dianggap aneh atau dikasihani,” tuturnya.
2. Tak Ingin Dikasihani
Lebih lanjut Anji juga mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki kebutuhan khusus tidak berharap dikasihani. Menurut Anji, mereka yang berbeda dengan kebanyakan orang ini hanya ingin diterima.
“Anak/orang istimewa tidak perlu dikasihani, tapi diterima,” ujarnya.
“Saya senang di sekolah anak saya di Cibubur, lingkungannya sangat inklusif. Guru, murid-murid maupun orang tua murid. Mereka terbiasa dengan kehadiran anak/orang istimewa,” pungkasnya.
3. Menerima Kenyataan
Satu hal penting yang Anji dapat dari diagnosis sang buah hati tercinta adalah sebuah penerimaan. Mengetahui anaknya ASD, Anji dan istri mencoba untuk menerimanya.
Kata Anji, tidak sedikit orangtua yang anaknya didiagnosis ASD, tapi tak bisa menerima kenyataan yang ada.
4. Optimistis anaknya akan sembuh
Anji dengan ikhlas menerima kondisi sang anak. Ia dan sang istri mencari banyak artikel sebagai referensi perihal ASD pada anaknya.
“Mencari-cari artikel tentang ASD. Istri saya menggali banyak sekali informasi, tempat terapi dan lain-lainnya yang lalu dibagikan ke saya (terima kasih, Istri),” papar Anji.
Ada banyak referensi yang didapatkan Anji, dan nyatanya Sigra memiliki kemungkinan untuk sembuh dari ASD. “Dan kami mendapatkan informasi bahwa SUN bisa sembuh. Kami semangat,” kata Anji.
Ia optimis kalau Sigra suatu saat akan sembuh. Sekarang, Anji mengaku sering mengajak putra bungsunya untuk lebih banyak mengobrol, bermain, dan bernyanyi.